kegiatan advokasi

Upaya untuk mendorong Open Parliament Indonesia oleh sejumlah organisasi masyarakat sipil, antara lain oleh IPC telah dimulai sejak tahun 2013, dengan mendorong penguatan implementasi keterbukaan informasi publik.

KEGIATAN ADVOKASI IPC MENDORONG IMPLEMENTASI UU KIP DAN ADVOKASI OPEN PARLIAMENT 

TAHUN

BULAN

TGL

KEGIATAN

2023

Maret

9

Workshop Tata Kelola dan Transparansi Risalah DPR

2023

Maret

2

Masukan Sekretariat DPR: Penguatan Kanal Partisipasi di DPR

2023

Februari

17

Masukan Masyarakat Sipil Penguatan Kanal Partisipasi di DPR

2023

Februari

23

“Masukan Masyarakat Sipil: Tata Kelola dan Transparansi Risalah DPR RI

2023

Januari

26

Workshop “Evaluasi dan Usulan National Action Plan (NAP) Open Parliament Indonesia oleh Masyarakat Sipil”

2022

Desember

29

Diskusi Publik: Catatan Kinerja DPR 2022

2022

Desember

14-15

Konsinyering Penyusunan NAP OPI oleh Sekretariat OPI DPR RI

2022

Desember

13

FGD Evaluasi Pembahasan RAN OGI 2023-2024 oleh Bappenas

2022

Juni

8

Forum Tematik: Sejauh Mana Keterbukaan Parlemen di Indonesia? Oleh Bakohumas DPR RI

2022

Mei

18

Live IG: Menggali Peran Masyarakat dalam Mendorong Parlemen Terbuka

2022

Februari

27

Diskusi Media “ Menguatkan Kode Etik ke Dalam Tubuh DPR”.

2022

Februari

25

Launching Indeks Kinerja Legislasi dan Potret Legislasi di Indonesia

2021

Desember

17

Diskusi Media: Penguatan Pengawasan Terhadap Legislasi Parlemen Melalui Jurnalisme Data

2021

Juli

16

Wawancara dan Diskusi bersama Plt. Kepala Sekretariat OPI DPR RI, Budi Jatmika

2021

Juli

9

Evaluasi OPI bersama CSO

2021

Juli

9

Evaluasi OPI bersama pejabat pada Sekretariat Jenderal DPR RI

2021

Mei

19

Webinar Partisipasi Publik Dalam Legislasi bersama Anggota TIM OPI DPR RI

2021

Mei

4

Sosialisasi Persiapan Monev KIP 2021 (diselenggarakan oleh PPID DPR RI)

2021

Mei

3

Couching Clinic II PPID DPR RI

2021

April

29

Couching Clinic I PPID DPR RI

2021

April

14

Workshop Pemeringkatan Internal Keterbukaan Informasi Publik

2021

April

8

Wawancara dan Diskusi bersama Anggota TIM OPI DPR RI, Johan Budi

2021

Maret

19-20

Forum Multipihak Parlemen Terbuka Indonesia (diselenggarakan oleh WFD)

2021

Maret

10

Wawancara dan Diskusi bersama Sekjend DPR RI, Indra Iskandar

2021

Februari

15

Workshop Virtual Pemeringkatan Internal Keterbukaan Informasi di DPR (diselenggarakan oleh OPI DPR)

2020

Oktober

21

Diskusi (Youtube) bersama Kepala Sekretariat OPI DPR RI 2020-2021, Djaka Dwinarko

2020

Oktober

21-23

Penyusunan Peta Jalan dan Komitmen Parlemen Terbuka DPR RI (diselenggarakan oleh WFD)

2020

Maret

11

Rapat koordinasi IPC dan PPID DPR RI tentang Tools Pemeringkatan Internal, di DPR RI

2020

Maret

5

Focus Group Discussion: Masukan Masyarakat Sipil untuk Sistem Informasi Legislasi, di Hotel Santika, Jakarta

2020

Januari

14

Rapat koordinasi IPC dengan Kepala Biro Pimpinan DPR, di DPR RI

2019

Desember

13

Rapat Finalisasi Pengembangan Redesign SILEG (diseenggarakan DPR), di Hotel Santika Jakarta

2019

Desember

12

Diskusi Kemitraan: Co-Kreasi IPC dan DPR RI dalam mewujudkan Open Parliament Indonesia (OPI).

2019

Desember

11

Diskusi Publik bersama Komisi Informasi Pusat RI, DPR RI, dan IPC: Potret Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2018, di DPR RI

2019

November

14

Focus Group Discussion: Membangun Keberlanjutan Reformasi DPR dan Open Parliament, Hotel Millennium Jakarta

2019

September

12

Rapat Koordinasi dengan tim PPID DPR RI, di DPR RI

2019

September

5

Focus Group Discussion: Membangun Sistem Informasi Legislasi DPR RI, di Hotel Santika Jakarta

2019

Juli

31

Sekolah Legislator PKB, untuk Anggota DPR RI Periode 2014-2019 dari PKB. Salah satu subtema: Transparency Lobby.

2019

April

3,4,5

Sharing Experience of Advocacy the Open Parliament Indonesia, Asia Regional Meeting on Open Parliament, diselenggarakan WFD, di Hotel Ayodya Nusa II Bali

2019

Maret

21

Bimtek Simulasi penyusunan DIP di PPID DPR RI dalam rangka pemeringkatan internal DPR RI di Ruang Rapat Pansus B DPR RI di DPR RI.

2019

Maret

14-15

Workshop Implementasi National Action Plan Open Parliament Indonesia, Hotel Milenium Jakarta

2019

Maret

12

Focus Group Discussion: Kontekstualisasi Open Parliament Indonesia, Jakarta di Hotel Haris Jakarta

2019

Maret – April

Pendampingan evaluasi internal PPID DPR RI

2019

Maret

8

Rapat Penyusunan Klasifikasi Informasi Publik bersama PPID DPR RI, di DPR RI

2019

November

5-6

Open Government Partnership Regional Summit, Korea Selatan. Sharing pengalaman dalam advokasi KIP dan OPI bersama Narsum dari Georgia, Korea, dan Meksiko

2019

Oktober

17

Diskusi Media: Tantangan Reformasi Parlemen Meningkatkan Efektivitas Fungsi Legislasi. Narsum: IPC, IBC, Puskapol, F-PKB DPR RI

2019

Agustus – September

Penyempurnaan NAP didampingi oleh Sek OGI. Penyusuna NAP sesuai dengan standar OGP Global

2019

Agustus

28

Deklarasi Open Parliament Indonesia, di DPR RI

2019

Agustus

13

Focus Group Discussion: Penyusunan NAP. NAP diusulkan oleh IPC dan didefinisikan oleh DPR

2019

Juni

28

Rapat koordinasi IPC dan Sekretariat DPR Pra OGP Summit Korea Selatan. Memberikan brief information mengenai Open parliament

2019

Juni

15-17

Workshop kolaboratif PPID DPR RI. Mengurai tantangan dan peluang pengembangan PPID DPR RI. Workshop ini meripakan kelanjutan dari pertemuan-pertemuan dengan PPID DPR RI yang dilakukan secara informal

2018

November

6

OGP Asia Pacific: Isu Keterbukaan Parliament Indonesia diwakilkan oleh IPC membahas pentingnya peran parlemen dalam keterbukaan pemerintah.

2018

Agustus

17-19

OGP Summit, Georgia bersama Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon dan Tim Sekretariat DPR RI

2018

Agustus

13

Focus Group Discussion: OGP Summits 2018 dan Arah Keterbukaan Parlemen Indonesia, bersama Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon

2018

April

2

Diskusi: Masukan perbaikan web PPID DPR RI: Policy Brief

2017

November

8

Seminar Keterbukaan Informasi DPR. Menyampaikan temuan-temuan IPC dalam hal tata kelola informasi di DPR kepada seluruh Biro, di DPR RI

2017

Oktober

2

Pertemuan bersama Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon guna membahas implementasi Open Parliament Indonesia di DPR RI

2017

Juni

15-17

Workshop kolaboratif PPID DPR RI. Mengurai tantangan dan peluang pengembangan PPID DPR RI. Workshop ini meripakan kelanjutan dari pertemuan-pertemuan dengan PPID DPR RI yang dilakukan secara informal

2017

Juni

7

Coaching Clinic tematik: Penyusunan Daftar Informasi Publik DPR RI

2017

Mei

19-20

“Global Legislative Openness Conference” Ukraina bersama Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon

2017

April

20

FGD Assessment Review Regulasi dan Implementasi KIP di DPR RI bersama Pejabat Sekretariat DPR dan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah

2017

Januari

24

Forum Legislasi. Proyeksi Legislasi 2017. Antara lain pada aspek transparansi legislasi

2016

Oktober

25

Workshop penyusunan Prolegnas 2017. Antara lain pada aspek transparansi legislasi

2016

Oktober

20

Audiensi dengan Sekjen DPR Dr. Winantuningtyas Titi Swasanany, M.Si. tentang Open Government dan konsep Open Parliament

2016

Juli

25

Audiensi dengan Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR RI: memperkenalkan inisiatif Open Parliament.

2015

September

9

Diskusi: Pengecualian Informasi Publik bersama PPID DPR

2013

Januari

16

Diskusi “Tinjauan Terhadap Upaya DPR Dalam Mengimplementasikan Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP), di DPR RI.

 

 

FOTO KEGIATAN ADVOKASI 

EXPERIENCE IN ENCOURAGING OPEN PARLIAMENT INDONESIA

Since 2006, IPC has built engagement with parliament in a number of programs, such as: Indonesian Youth Parliament, Internship at MP’s for college students and young political parties cadres, advocacy on Election Act, Oil and Gas Act, Parliament Act, and implementation Public Information Disclosure Act.

Indonesian government signed the OGP declaration in 2011 and established the OGI secretariat in 2012. Actually, parliament has joined the Open Government Indonesia (OGI) with two commitments in 2014.

No

Commitments

Indicators

1

improving institutional performance through information disclosure

availability of websites that publish institutional data (organization, duties and institutions), attendance data of MP’s at each meeting, live report of meeting, the result of supervisory of the Act, public comments about ongoing meeting, meetings report.

2

Encouraging transparency and accountability

availability of publication of closed meeting criteria with clearly qualification, availability of new regulation regarding the documentation and publication of decision making procedures including voting mechanism.

Unfortunately, in 2015 parliament did not make a progress report to OGI. In a meeting with General Secretary of Indonesian’s Parliament in 2016, she stated that Parliament will build its own model of openness. “Parliament is not part of the government. So, it is irrelevant if Parliament makes an openess report to the government,” she said. She refused if Government regulated parliament, because parliament has equal position with government.

We think it is not to bad perspective. According to the perspective, we hope parliament can encouraged to build a better concept of openness rather than the Open Government concept. Finally, in August 2018, parliament declared the Open Parliament as commitments to transparency, participatory, and accountability.

There are some condition that encouraged declaration open Parliament in Indonesia.

1 Indonesia has a Public Information Disclosure Act (14/200). This law is an initiative of the DPR based on the concept of civil society. This law regulates the obligation for public bodies to be open. This law determines the kind of information that must be opened without request (pro-active disclosure). This law regulates the obligation of Public Bodies to service the information requests. This law also requires the establishment of an Information Commission to judge information disputes.
2 Government of Indonesia signed the OGP Declaration, 2011. So, if parliament has not maximally built openness, it will disrupt relations with government, disrupt the function on oversight (scrutiny), and reduce the public trust.. Parliament has strong commitment on Open Parliament. The chairman of parliament, the deputies chairman, and head of parliament secretariat are activist on reformation 1998. So, I definitely sure that they have commitment to openess.
3 Engagement public to parliament has been increasing

Request on information

Year 2014 2015 2016 2017 2018 (Jul)
Total of Information Request 321 429 880 1025 635

Public aspirations

NO PROCEDURES

2017

2018

1 Letter

4173

2567

2 Web

589

595

3 SMS

3606

1692

TOTAL

8368

4854

Public visits

There were 28,191 people visited the parliament in July 2016 – July 2017. 

ADVOCACY ACTIVITIES

1. We have assesed the condition of parliament openeness

We need data to ensure that the Open parliament is a necessity. So, assessment is needed to get some data. It is important to ensure that parliament has problems with transparency. For example, in 2016, we found that of 11 Commissions (committees) in the parliament, there were 3 commissions which not published the documents of brief report (short report/meeting conclution report).

COMMISSION

SECTOR

TOTAL

I

Defense, Foreign Affairs, Communication and Information, Intelligence

29

II

Domestic, State Secretariat, Elections

14

III

Law, Human rights, security

24

IV

Agriculture, Food, Maritime, Forestry

0

V

Infrastructure, Transportation

15

VI

Industry, Investment, Business Competition

0

VII

Energy, Research and Technology, Living environment

10

VIII

Social, religion

38

IX

Health, Employment

37

X

Education, Sports, History

0

XI

Finance, Banking

16

TOTAL

183

After we submitted the assessment, parliament immediately increased the publication of their brief report. As a result, the number of short report publications increased in 2017 and 2018.

Commission

2016

2017

2018

I

29

467

541

II

14

957

1028

III

24

673

732

IV

0

161

193

V

15

396

456

VI

0

287

393

VII

10

283

348

VIII

38

317

460

IX

37

787

845

X

0

413

466

XI

16

430

478

Total

183

5.171

5.940

In 2019, we have compared between brief reports (Laporan Singkat, Lapsing) and minutes of meetings (Risalah) in Commission VII as of October 2014 to December 2018. As a result,  85% of minutes of meetings were not published.

BULAN 2018 2017 2016 2015 2014
MM
BR
MM
BR
MM
BR
MM
BR
MM
BR
Jan 6 9 4 6 0 6 5 10
Feb 1 1 4 5 0 9 0 8
March 0 0 1 4 0 1 1 1
April 1 3 1 3 0 7 6 6
May 6 0 0 0 2 0 3
Jun 5 0 2 0 9 0 5
Jul 4 0 12 0 4 0 0
Aug 4 1 4 0 2 0 2
Sept 7 5 8 0 6 0 4
Oct 14 2 7 0 13 0 6 0 0
Nov 1 0 0 0 1 0 7 0 0
Dec 0 0 0 4 0 1 0 0
TOTAL 8 54 18 51 0 64 12 53 0 0

The condition was realized by parliament, as stated in the NAP 2018-2020, that parliament website was still limited and not updated yet.

2. We have made relationship with ally person (strategic partner) in parliament who have commitment on openness.

We need them explain the internal conditions of parliament and connect us to people who have authority for building Open Parliament, such as the Head of Bureau, General Secretary, chairman and deputy chairman of parliament.

3. We have promoted the concept of open parliament to Parliament

Effort to promote open parliament is carried out by conducting hearings, FGD, informal meetings. We connected our program to be relevant with effort to strengthen parliament transparency because we have no funding support yet to promote open parliament. By the strategy, we can facilitate several activities related to the Open Parliament for Parliament.

The another way to promote the Open Parliament is encouraging parliament to be involved in the Open Parliament agenda at the global level. We appreciate the Indonesian Parliament for participating in the Global Legislative Openness Conference Ukraine, in May 2017; and the Open Government Partnership Global Summit, Georgia, July 2018.

Some MPs has misperception on Open Parliament that the open parliament is a condition where people are free to visit, have websites and social media. It’s not enought. Open Parliament is collaboration of parliament and civil society in building participation, transparency, accountability and innovation. Civil society is obviously involved in preparing action plans, implementing action plans, and evaluating action plans.

4. We have encouraged the parliament to declare Open Parliament

We appreciate that the Indonesian Parliament has declared the Open Parliament, in August 2018. Declaration is needed in order to build an open parliament as institution. Not just individual commitment. If open parliament is institutionalized, it will continue well. In fact, this happened in the Indonesian parliament. After declaration, the parliament compiled National Action Plans, established the OPI secretariat, and step by step going to implement the NAP.

5. We have assisted to set up National Action Plans of Open Parliament

This is the IPC’s proposal for NAP, which was redesigned and detailed by parliament. Klik

ASPECT ACTIVITIES TARGET ACHIEVEMENT INDICATOR

1. Institution

 

 

Developing OPI Institution Availability of organization structure and working procedure of OPI
  1. Availability of a policy paper on the OPI institutional model
  2. Availability of the OPI structure based on the principles of collaboration and co-creation
  3. Availability of OPI working mechanisms (planning, implementation, evaluation and decision making)
  4. Availability of OPI periodic reports
Establish roadmap OPI Availability of Roadmap OPI
  1. Availability of baseline survey of public needs regarding parliament’s information
  2. Availability of assessment regarding enabling environment of OPI
  3. Availability of OPI roadmap
  4. OPI is accepted by stakeholders in the parliament
2. Transparency Strengthening the opennes Availability of  transparency infrastructure as regulated in Public Information Disclosure Act
  1. Availability of guidelines of data management in AKD and the Bureau.
  2. Availability of tools for rating transparency of AKD and its implementation
  3. Revisions of Parliament Regulation on Public Information Openness
3. Participation Improving data management process and legislation information services Publication and access in up-to-date and completed Legislation Information System (SILEG)
  1. Availability of assessment and policy papers on data management and parliament’s minutes of meeting
  2. Increasing the numbers of notaker in AKD
  3. The publication of short report (lapsing) and minutes are much faster and much more accurate
  4. Availability of public participation channels in sileg application.

 

Improvement of IT utilization Availability of IT aplication for engagement and information services
  1. Availability of assessment and policy papers on online data management and services
  2. Integration and redesign of parliamentary and information services website
  3. Availability of  applications for  participation, aspiration, and information.

6. We have been collaborating on implementation of NAP

As mention earlier the implementation of NAP includes strengthening the public information disclosure. In this sector, we have experience that can be shared to the parliament, such as how to: identify public information by MALE principle (maximum access limited exemption), exemption mechanism, public information list, etc. We also colaborated on compiling of Openness Rating Tools for working unit in parliament (every year, the parliament holds an openness rating for the working unit), colaborated on preparing of the Legislation Information System (SILEG), etc.

Challenges of Open Parliament in Indonesia: Establish institutional and roadmap OPI, Integrate NAP to strategic plan of parliament, Maintain the sustainability of OPI agenda, Establish colaboration OPI and OGI, Extend colaboration with civil societies.

Sejarah Open Parliament

2011 Deklarasi Open Government Partnership oleh 8 negara: Indonesia, Amerika Serikat, Brasil, Meksiko, Inggris, Norwegia, Afrika Selatan dan Filipina.
2012

Declaration on Parliamentary Openness di Roma oleh Parliamentary Monitoring Organizations (PMOs).

Open Government Indonesia (OGI) diluncurkan.

2013 Legislative Openness Working Group (LOWG) diluncurkan oleh Parlemen Chile dan NDI.
2014 Parlemen Chile mendeklarasikan Open Parliament dan menyusun National Action Plan (NAP) yang terpisah dari NAP Pemerintah Chile
2015 Open Parliament Kostarika, Open Parliament Georgia, Open Parliament Ukraina, Open Parliament Prancis, Open Parliament Kosovo
2016 Open Parliament Paraguay, Ghana (NAP Parlemen terintegrasi dengan NAP Pemerintah), Kenya (NAP Parlemen terintegrasi dengan NAP Pemerintah),
2017 Guatemala Open Parliament
2018 Open Parliament Indonesia

ADVOKASI UU NO. 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

No Tahap Keterangan
1 Mengkampanyekan hak atas informasi publik kepada masyarakat, pemerintah, dan DPR 

Content:

  • Dasar filosofis dan yuridis hak atas informasi publik. Bahwa hak atas informasi publik adalah hak asasi, diatur dalam Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia, bahwa hak atas informasi publik adalah hak yang dijamin dalam konstitusi, bahwa hak atas informasi diakui secara parsial dalam berbagai UU mengenai yang mengatur mengenai Tata Ruang, Lingkungan Hidup, perlindungan Konsumen, penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN, Telekomunikasi, pers, dan lain-lain
  • Prinsip-prinsip hak atas informasi publik seperti Maximum Access Limited Exemption (MALE), Permintaan Tidak Perlu Disertai Alasan, Mekanisme yang Sederhana, Murah, dan Cepat, Informasi Harus Utuh dan Benar, Informasi Proaktif, Perlindungan Pejabat yang Beritikad Baik, dan lain-lain.
  • Dampak-negatif dari ketertutupan informasi di berbagai sektor baik global maupun nasional. Di tingkat global, antara lain dampak ketertutupan informasi pada kasus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), Senjata Pemusnah Massa (Weapon of Mass Destruction). Sementara kasus-kasus di tingkat nasional yang diangkat Koalisi antara lain: kasus ketertutupan akte pembelian tanah oleh BPN (menimbulkan masalah dalam penggusuran lahan), kasus ketertutupan Kejaksaan Agung atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Timor Timur, kasus ketertutupan penerbitan SP3 untuk kredit macet Texmaco oleh Kejaksaan Agung, kasus ketertutupan KPU atas data hasil audit dana partai, dan lain-lain.

Sarana:

2 Membentuk koalisi masyarakat sipil Pembentukan Koalisi Masyarakat Sipil untuk Kebebasan Memperoleh Informai Publik (KMIP) yang terdiri dari 30 Organisasi masyarakat sipil pada November 2001.
3 Melakukan lobby kepada fraksi dan Anggota DPR RI

Sejumlah anggota DPR yang menjadi mitra Koalisi untuk mendorong RUU KMIP, antara lain:

1.      ……

2.      ……

3.      ……

4 Menyampaikan usulan RUU kepada DPR Koalisi KMIP menyerahkan usulan RUU kepada DPR pada tahun 2002
5 Mendorong agar RUU menjadi inisiatif DPR/Pemerintah/DPD

Koalisi KMIP mendorong agar RUU KMIP menjadi inisiatif DPR. Adapun tahap yang telah ditempuh:

  • Penyusunan draft RUU dan penggalangan aspirasi serta masukan dari berbagai pakar dan masyarakat mulai dilakukan sejak 23 Februari 2001, ketika Rapat Pleno Badan Legislasi DPR RI memutusukan pembentukan Panitia Kerja (Panja) RUU KMIP.
  • Pengajuan Draft RUU KMIP sebagai usul inisiatif Komisi I DPR pada Maret 2001.
  • Pembentukan Panitia Khusus (Pansus) RUU KMIP dalam rangka penyempurnaan draft RUU dalam  Rapat Paripurna DPR RI pada bulan Juli 2004.
  • Persetujuan RUU KMIP menjadi RUU inisiatif DPR pada rapat 5 Juli 2005
  • Penyampaian Ampres pembahasan RUU KMIP oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 19 Oktober 2005
  • Pembicaraan tingkat I antara pemerintah dan DPR, pada 7 Maret 2006.
  • Pengesahan dan pengundangan pada April 2008
  • Pemberlakuan pada 1 Mei 2010
6 Membuat kanal informasi dan komunikasi KMIP membuat kanal informasi seputar advokasi melalui blog Blog/situs web http://kebebasan-informasi.blogspot.com/ pada 25 Oktober 2004, yang kemudian menjadi kebebasaninformasi.org.
7 Mengawal proses pembahasan RUU di DPR

Untuk mengawal pembahasan RUU, KMIP melakukan beberapa kegiatan berikut ini:

1. Melakukan sejumlah audiensi dengan DPR RI, antara lain 20 Mei 2003

2. Menghadiri rapat-rapat pembahasan RUU KMIP antara DPR dengan sejumlah kalangan baik dari unsur masyarakat maupun pemerintah, dan mempublikasikan hasilnya. Antara lain:

  • 13 Mei 2003, RDPU dengan PWI Reformasi
  • 19 Mei 2003, RDP Biro Pusat Statistik (BPS)
  • 20 Mei 2003, RDP dengan POLRI
  • 20 Mei 2003, RDP dengan Puspen TNI
  • 21 Mei 2003, RDPU dengan Ikatan Notaris Indonesia (INI)
  • 21 Mei 2003, RDPU dengan Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah ( IPPAT)
  • 22 Mei 2003, RDP dengan Lembaga Sandi Negara
  • 22 Mei 2003, RDPU dengan Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi)
  • 9 Juni 2003, RDPU dengan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI)
  • 9 Juni 2003, RDPU dengan Bakohumas
  • 9 Juni 2003, RDPU dengan Perhumas
  • 10 Juni 2003, RDPU dengan Universitas Indonesia (UI)
  • 10 Juni 2003, RDPU dengan Lembaga Penelitian Indonesia (LIPI)
  • 11 Juni 2003, RDP dengan Bank Indonesia
  • 12 Juni 2003, RDP dengan Kamar dagang Industri (KADIN)
  • 16 Juni 2003, RDP dengan Dewan Pers
  • 17 Juni 2003, RDPU dengan Asosiasi Televisi Siaran Indonesia (ATVSI)
  • 17 Juni 2003, RDPU dengan Persatuan Radio Siaran swasta Nasional Indonesia (PRSSNI)
  • 17 Juni 2003, RDPU dengan Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI)
  • 23 Juni 2003, RDPU dengan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI)
  • 25 Juni 2003, RDPU dengan Serikat Penerbit Surat Kabar Pusat (SPS)
  • 25 Juni 2003, RDPU dengan Masyarakat Pers dan Penyiaran Indonesia (MPPI)
  • 26 Juni 2003, RDPU dengan Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI)
  • 26 Juni 2003, RDPU dengan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI)
  • 26 Juni 2003, RDPU dengan Komunitas Televisi Indonesia (Komteve)
  • Dan lain-lain
8 Membuat anotasi pembentukan UU Beberapa anggota KMIP bersama Komisi Informasi Pusat menyusun sebuah Anotasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik.
9 Mengawal proses sosialisasi UU

Sosialisasi dilakukan dengan cara:

1.      Diskusi publik

2.      Siaran pers

3.      Uji akses ke berbagai Badan Publik di sejumlah provinsi

10 Mendorong pemerintah membentuk lembaga dan regulasi yang menjadi amanat UU

–          Mendorong pembentukan Komisi Informasi

–          Mendorong pembentukan dua Peraturan Pemerintah, yaitu Peraturan Pemerintah tentang Pembayaran Ganti Rugi oleh Badan Publik, dan Peraturan Pemerintah tentang Jangka Waktu Pengecualian Informasi (Retensi).

11 Mendampingi Badan Publik dalam implementasi UU

Pendampingan implementasi UU KIP dilakukan anggota Koalisi ke sejumlah Badan Publik, antara lain:

1.      KPU

2.      Bawaslu

3.      DPR RI

4.      Kemkominfo

5.      Kemendagri

6.      Dll

Get in touch

admin@openparliament.id

Telp/Fax: (+6221) 8353626

Jl. Tebet Utara III D, Nomor 12 A, Jakarta Selatan 12829