Pada Januari 2020, Kementerian Pemberdayaan Aparatur Sipil Negara mencatat sebanyak 438.590 tenaga honorer yang bekerja di berbagai instansi pemerintahan, 35%nya merupakan guru. Para tenaga honorer dibayar langsung oleh kementerian terkait. Pemerintah Daerah juga dapat mengangkat sendiri pegawai honorer sesuai kebutuhan. Tidak adanya standar gaji untuk pegawai honorer dan proses yang tidak akuntabel dalam merekrut tenaga honorer menimbulkan gejolak di kalangan tenaga honorer. Tidak sedikit tenaga honorer tidak digaji layak sehingga mereka menuntut pengakuan negara terhadap status mereka dan menuntut kesejahteraan yang layak.
Di samping honorer, dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara juga mengenal istilah Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), yaitu pegawai yang dikontrak sementara untuk menjalankan tugas-tugas yang sifatnya tetap. Masalah muncul, ketika sejumlah PPPK berperuntungan baik, diangkat menjadi ASN, sementara yang lain tidak. Ini menimbulkan gejolak di kalangan PPPK yang sudah bekerja secara maksimal dan berharap dapat diangkat menjadi PNS.
Selain status kepegawaian, RUU Perubahan atas UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara juga menyasar mengenai Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) yang dianggap perlu dipertimbangkan lagi keberadaannya, karena fungsi-fungsi KASN sejatinya dapat dilaksanakan oleh KemenPAN-RB.
Dalam Naskah Akademik RUU ASN, ada tiga isu krusial yang disasar, yaitu:
1 | perlunya memberikan kejelasan definisi, keadilan dan kepastian hukum bagi PPPK; |
2 | perlunya memberikan keadilan dan kepastian hukum bagi tenaga honorer/PPT yang secara khusus diatur dalam Bab Peralihan tersendiri; dan |
3 | perlunya mengkaji lebih dalam mengenai urgensi pembentukan KASN. |
Sejak disahkan sebagai Prolegnas Prioritas Tahun 2020, RUU ASN tercatat dibahas sebanyak 7 kali, baik oleh Pimpinan DPR, Badan Legislasi, maupun Komisi II. Rapat terakhir pada 28 Juni 2021, Komisi II telah meminta masukan dari sejumlah organisasi dan akademisi terkait RUU ASN. Selengkapnya dapat dilihat di sini
RUU ASN dibahas oleh Panja RUU ASN Komisi II DPR RI
DPR tidak mengumumkan susunan Panitia Kerja RUU ASN. Berdasarkan pemantauan media, berikut merupakan susunan Panja RUU ASN.
POSISI | NAMA | FRAKSI | SUMBER |
Ketua Panja | Syamsurizal | PPP | link |
Anggota Panja | Yanuar Prihatin | PKB | link |
DAFTAR RAPAT PEMBENTUKAN RUU ASN (PER 14 OKTOBER 2021)
No | Tanggal | Agenda | Jenis Rapat |
1 | 05-02-2020 | Pengusulan RUU kepada Baleg | Tidak diketahui |
2 | 06-02-2020 | Penjelasan Pengusul RUU | Rapat Badan Legislasi |
3 | 12-02-2020 | Harmonisasi RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN (Paparan Tim Ahli atas hasil Kajian Harmonisasi) | Panja Harmonisasi |
4 | 19-02-2020 | Pengambilan Keputusan / PAF atas hasil harmonisasi RUU tentang Perubahan atas UU NOmor 5 Tahun 2014 tentang ASN | Rapat Baleg |
5 | 08-04-2021 | Raker RUU ASN | Raker RUU |
6 | 28-06-2021 | Masukan RUU ASN | RDPU |
7 | 28-06-2021 | Masukan RUU ASN | RDPU |
8 | 15-7-2021 | Perpanjangan Pembahasan RUU ASN | Paripurna |
9 | 21-3-2022 | Pembahasan RUU ASN | Rapat Kerja dengan Pemerintah |
10 | 3-10-2023 | Pengesahan RUU ASN | Paripurna |
Selengkapnya, Klik
PIHAK-PIHAK DALAM PEMBAHASAN RUU ASN
Sepanjang pembahasan RUU PDP hingga Juni 2021, DPR telah melaksanakan Rapat Kerja, Rapat Panja dan RDPU dengan sejumlah pihak, yaitu:
No | Lembaga/Nama | Jenis Rapat |
1 | Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI | Raker |
2 | Kemendagri | Raker |
3 | Kemenkumham | Raker |
4 | Menteri Keuangan | Raker |
5 | Ombudsman | RDPU |
6 | Guru Tenaga Kependidikan Honor Non Kategori 35+ (GTKHNK35+) | RDPU |
7 | Federasi Pekerja Pelayanan Pabrik Indonesia (FPPPI) | RDPU |
8 | Prof.Dr. Eko Prasojo | RDPU |
9 | Prof.Dr. Soffian Efendi | RDPU |
10 | Prof. Dr. Siti Zuhro, M.A; | RDPU |
11 | Prof. Dr. Djohermansyah Djohan; | RDPU |
12 | Dr. Anggito Abimanyu, M.Sc, Ph.D dan | RDPU |
13 | Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH, MH, | RDPU |
PUBLIKASI KEGIATAN DAN DOKUMEN
Berdasarkan data yang kami himpun dari web dan media sosial DPR, total ada 8 rapat terkait RUU ASN hingga Juli 2021. Pada rapat-rapat tertentu yang bersifat terbuka, DPR menyelenggarakan live streaming Rapat Pembahasan RUU ASN, baik pada kanal Youtube DPR RI, Youtube Komisi I dan Facebook Komisi I.
Jumlah Rapat Pembahasan RUU ASN | 8 |
Jadwal Diumumkan di Web DPR | 4 |
Jadwal Diumumkan di Portal Sileg | 4 |
Live Streaming di Youtube | 3 |
Live Streaming di Facebook | 3 |
- Naskah Akademik (Draft Awal), Klik
- Harmonisasi Baleg, Klik
- Drat RUU (Draft Awal), Klik
- Hasil Harmonisasi Baleg, Klik
- Bahan Penjelasan dari pengusul (Klik)
- Laporan Ketua Panja Badan Legislasi (Klik)
- Laporan Singkat, Catatan Rapat, dan Risalah
- RUU ASN yang disahkan pada 3 Oktober 2023 (Klik)
Tanggal | Agenda | Laporan Singkat | Catatan Rapat | Risalah |
06-02-2020 | Penjelasan Pengusul RUU | Klik | Tidak ada | Tidak ada |
15-7-2021 | Perpanjangan Pembahasan RUU ASN | Tidak ada | Tidak ada | Klik |
DOKUMEN LAIN TERKAIT RUU ASN
PARTISIPASI
Sampaikan aspirasi Anda pada Pembentukan RUU Perubahan No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
No | AKD | Telp | Alamat | |
1 | Badan Legislasi |
|
set_baleg@dpr.go.id | Gedung Nusantara I DPR RI Lantai 1, Jakarta Pusat |
2 | Komisi II DPR RI |
|
set_komisi2@dpr.go.id | Gedung Nusantara II DPR RI Lantai 2, Jakarta Pusat |
3 | Panitia Kerja RUU ASN | |||
Ketua: Syamsurizal |
|
syamsurizal@dpr.go.id |
Gedung Nusantara I DPR RI. Lantai 15. Ruang 1530 | |
Anggota: Yanuar Prihatin |
|
yanuar.prihatin@dpr.go.id |
Gedung Nusantara I DPR RI. Lantai 14. Ruang 1425 A |