Pendahuluan
Partai yang resmi didirikan pada tahun 2008 ini digawangi oleh Prabowo Subianto. Awal mula gagasan berdirinya Partai Gerindra sendiri sudah bergeliat sejak 2007 dimana hal itu muncul dari obrolan antara Fadli Zon dengan Hashim Djojohadikusumo yang saat itu merasa prihatin akan ketertindasan yang dialami oleh masyarakat selama ini akibat para kapital besar yang tidak bertanggung jawab. Dari gagasan awal yang dilakukan muncul keinginan untuk membuat perubahan dan arah baru dalam dunia perpolitikan Indonesia guna mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi yang lebih baik. Gagasan tersebut tidak hanya berhenti disitu saja, Hasyim saat itu melanjutkan pembahasan terkait partai baru dengan Prabowo Subianto. Proses panjang saat itu, dialami secara batin oleh keduanya. Melihat momentum pemilihan umum 2009 segera berlangsung, menjadikan keyakinann Prabowo saat itu sebagai langkah yang baik untuk dengan berani mendirikan partai baru dengan Hasyim dan rekannya agar nantinya partai mereka dapat berkontribusi dalam pengimpementasian nilai-nilai Pancasila. Hal itulah kemudian meyakinkan Prabowo untuk turut mendirikan partai baru sebagai bentuk kontribusinya untuk negara kesatuan republik Indonesia.
Tak menunggu lama, Partai Gerindra resmi di deklarasikan tepat pada 6 Februari 2008. Meskipun dalam hal ini Partai Gerindra merupakan partai baru yang lahir dimasa reformasi namun kekuatan massanya, kini mengantarkan Partai Gerindra menjadi partai ketiga terbesar di Indonesia setelah PDIP dan juga Golkar. Secara garis besar tidak banyak sejarah dari partai yang berlambang kepala burung garuda ini, sebab pendiri Partai Gerindra merupakan orang lama di partai yang secara resmi keluar dan mendirikan partai sendiri dengan kata lain orang-orang dalam Partai Gerindra saat itu bukanlah orang baru dalam dunia perpolitikan Indonesia.
Keterwakilan
Sepanjang berdirinya Partai Gerindra hingga saat ini, Partai Gerindra telah turut melalui 3 periode masa pelaksanaan Pemilihan Umum, mulai dari: Pemilihan Umum 2009, Pemilihan Umum 2014 dan Pemilihan Umum 2019. Dari presentase perolahan kursi yang didapatkan Partai Gerindra konsisten mengalami kenaikan setiap pelaksanaanya.
Jumlah Perolahan Kursi dalam Penyelenggaraan Pemilu
Pemilu | Total Kursi | Total Pemilih | Urutan | Presentase |
2009 | 26 Kursi | 4.646.406 Suara | 8 | 4,5% |
2014 | 73 Kursi | 14.760.371 Suara | 3 | 11,8% |
2019 | 78 Kursi | 17.594.839 Suara | 2 | 13,5% |
Pesebaran Anggota F-Gerindra dalam Komisi DPR
Kom
I |
Kom II | Kom III | Kom
IV |
Kom V | Kom VI | Kom VII | Kom VIII | Kom IX | Kom X | Kom XI |
7 | 7 | 8 | 6 | 7 | 7 | 7 | 7 | 7 | 7 | 7 |
Berdasarkan data diatas, memperlihatkan bahwa anggota fraksi Gerindra banyak menempati kursi pada komisi III. Jika dilihat lebih detail berdasarkan gender, dari total keseluruhan komisi yang ada 14 Anggota Perempuan Fraksi Gerindra banyak menempati Komisi IX dan Komisi X sedangkan 64 Anggota Laki-laki Fraksi Gerindra untuk penyebaranya paling banyak ada pada komisi III dengan jumlah keseluruhan di Komisi tersebut adalah laki-laki.
Perbandingan Jumlah Laki-Laki dan Perempuan Anggota F-Gerindra di DPR
Laki-laki | 64 Anggota
|
Perempuan | 14 Anggota
|
Jenjang Pendidikan Anggota F-Gerindra
JENIS KELAMIN | SMA | S1 | S2 | S3 |
Laki-Laki | 3 | 22 | 34 | 5 |
Perempuan | 2 | 5 | 6 | 1 |