Sejarah

Partai Golkar merupakan wajah baru dari Golongan Karya di masa Orde Baru. Sejarah panjang berdirinya partai golkar berafiliasi dengan Sekber Golkar (Sekretariat Bersama Golongan Karya) yang saat itu baru baru berdiri, tepatnya di masa akhir pemerintahan Soekarno. Tujuan berdirinya Sekber Golkar saat itu adalah sebagai partai tandingan yang dibentuk untuk berhadapan dengan Partai Komunis Indonesia dalam segala bentuk aktivitas dan kegiatan politik di Indonesia. Awal mula istilah golongan karya di digagas oleh Soekarno sebagai upaya merevolusi konflik kekuasaan di pemerintahan saat itu, namun hal itu tidak kunjung di eksekusi hingga didahului oleh Angkatan darat yang kemudian lebih dahulu banyak membentuk organisasi-organisasi golongan fungsional yang kemudian pula menjadi politis.

Angkatan darat pada saat itu mengawali dengan didirikannya Badan Kerja Sama (BKS) yang mewadahi himpunan Angkatan Darat dengan kelompok-kelompok pemuda, petani dan jurnalis. Disusul pada tahun 1960 hingga 1965 Angkatan darat giat mengembangkan organisasi-organisasi yang tujuannya terlihat sangat politis karena ingin menandingi Partai Komunis Indonesia dalam hal kekuasaan dan simpati masyarakat pada saat itu, hingga pada tumbangnya Orde lama menjadikan jalan Sekber Golkar kunci kekuatan Orde Baru dalam menjalankan pemerintahan. Hal ini terbukti dari kemenangan yang diraih Sekber Golkar dalam setiap penyelenggaran pemilu di masa Orde Baru, tak tanggung-tanggung Sekber Golkar menang telak 4 Kali berturut-turut dalam Pemilihan Umum tersebut. Kejayaan Sekber Golkar tidak hanya berhenti setelah Orde Baru tumbang. Pasca reformasi lahir pada tahun 1998, banyak yang mengira Sekber Golkar akan hanyut dalam masa, namun Sekber Golkar mampu bertahan dan berganti nama menjadi Partai Golkar yang hingga saat ini masih terus muncul menjadi deretan pemenang dalam setiap penyelenggaran Pemilu yang ada.

Loyalis Sekber Golkar yang kini berubah menjadi Partai Golkar tersebut kini banyak diambil alih oleh para pengusaha, bukan suatu hal yang tabu bilamana dalam perpolitikan Indonesia campur tangan pengusaha dalam setiap penyelenggaran kontestasi politik adalah benar, mungkin saja itu yang salah satu bentuk Partai Golkar yang ada sejak Orde Lama hingga Reformasi masih tetap bisa survive hingga saat ini.

Keterwakilan

Partisipasi Partai Golkar dalam penyelenggaran Pemilihan Umum (Pemilu) sudah dilakukan sejak tahun 1971 hingga saat ini. Jika dilihat secara kuantiti, dalam penyelenggaran Pemilu 1971 hingga 1997 Partai Golkar mendapatkan kursi hamper 80%. Hal itu disinyalir akibat hanya ada 2 partai besar di masa Orde lama dan juga Orde baru, efeknya berimbas pada jumlah suara Golkar saat itu yang masih tinggi.

Jumlah Perolahan Kursi dalam Penyelenggaraan Pemilu

Pemilu Total Kursi Total Pemilih Presentase
1999 120 Kursi 23.741.749 Suara 22,4%
2004 129 Kursi 24.480.757 Suara 21,5%
2009 106 Kursi 15.037.757

Suara

14,4%
2014

 

91 Kursi 18.432.312

Suara

14,7%
2019

 

85 Kursi 17.229.789 Suara 12,3%

Namun, jika dilihat dalam 5 periode terakhir penyelenggaran Pemilu, Partai Golkar saat ini mengalami penurunan secara terus menerus meskipun satu dekade ini Partai Golkar selalu menjadi partai pro pemerintah.

Pesebaran Anggota F-Golkar dalam Komisi DPR RI 2019-2024

Kom

I

Kom II Kom III Kom

IV

Kom V Kom VI Kom VII Kom VIII Kom IX Kom X Kom XI
8 7 8 8 7 8 8 8 7 7 8

Berdasarkan data diatas dapat kita lihat secara kuantiti, bahwa pesebaran anggota dalam komisi di DPR RI Tahun 2019-2024 jumlahnya relatif sama yaitu 7 sampai 8 Orang yang duduk di setiap Komisi yang ada.

Jenjang Pendidikan Anggota F-Golkar

  SMA S1 S2 S3
Laki-Laki 2 24 34 6
Perempuan 7 11 1

Berkaca dari data yang ada, dapat dilihat bahwa representasi kader perempuan partai Golkar yang duduk dalam kursi legislatif saat ini memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi. Dimana secara garis besar anggota perempuan fraksi Golkar yang memiliki jenjang pendidikan Magister adalah 11 Orang, ini jumlahnya lebih besar daripada partai yang lain.